Jakarta, Stratak-News | Kerjasama bilateral antara TNI dan ATM melalui forum tahunan Malindo HLC merefleksikan suatu interaksi yang positif dalam meningkatkan kemitraan regional guna mewujudkan keamanan regional kawasan ASEAN yang lebih kondusif, damai, stabil dan sejahtera.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada saat membuka sidang ke-14 Malaysia Indonesia High Level Committee (Malindo HLC) yang dipimpin bersama dengan Panglima Angkatan Tentera Malaysia (ATM) YGhb Jeneral Tan Sri Dato’ Seri Panglima Haji Zulkifli bin Haji Zainal Abidin di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI AL Jakarta, Kamis (9/8/2018).
“Merupakan suatu kehormatan dapat duduk bersama-sama dengan Panglima ATM guna memimpin bersama sidang ke-14 Malindo HLC tahun 2018 dan semoga tugas mulia ini dapat terselenggara secara maksimal sehingga memberikan hasil yang
strategis bagi kepentingan kedua Angkatan Bersenjata”, ucap Panglima TNI.
Pada kesempatan tersebut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mengucapkan selamat atas pengangkatan YGhb Jeneral Tan Sri Dato’ Seri Panglima Haji Zulkifli bin Haji Zainal Abidin menjadi Panglima AngkatanTentera Malaysia yang baru sejak 20 Juni 2018.
Panglima TNI juga menyampaikan siap untuk bekerja sama dalam berbagai bidang kegiatan antara TNI dan ATM serta beragam interaksi kolaboratif atas dasar saling menghormati, menghargai dan saling mempercayai serta memberikan manfaat kepada kedua negara.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa sidang ke-14 Malindo HLC tahun 2018 di arahkan untuk mengevaluasi kerjasama yang telah dilaksanakan pada periode 2017-2018, utamanya berbagai isu penting berkaitan dengan masalah keamanan perbatasan, serta perluasan kerjasama dalam kerangka kemitraan strategis.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menyampaikan bahwa dunia telah memasuki revolusi industri generasi 4.0 yang telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk spektrum ancaman yang harus dihadapi setiap negara.
Menurut Panglima TNI, dunia yang semakin terhubung tanpa batas juga memungkinkan penduduk dunia berkomunikasi lebih mudah, demikian pula para pelaku terror merekrut sel-sel tidur (sleeper cells) dan menciptakan pelaku terror individu (lone wolf) bahkan telah melibatkan seluruh anggota keluarga, seperti yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu.
“Menyadari bahwa spektrum ancaman beragam tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, namun juga terjadi di berbagai negara lain, maka TNI akan terus melanjutkan dan memelihara kerjasama dengan Angkatan Bersenjata negara-negara sahabat serta mempertimbangkan adanya saling berbagi informasi terkait dengan penanganan kejadian terorisme di masing-masing negara”, ujarnya.
Dihadapan para peserta, Panglima TNI mengatakan bahwa dengan kondisi yang kondusif diharapkan kehidupan masyarakat di sepanjang perbatasan kedua negara akan semakin sejahtera dan mampu menjadikan wilayah tersebut sebagai benteng kokoh guna menghadang kemungkinan masuknya pelaku teror dan kegiatan illegal lainnya yang akan mengganggu hubungan baik kedua negara.
Dalam kesempatan yang sama Panglima ATM YGhb Jeneral Tan Sri Dato’ Seri Panglima Haji Zulkifli bin Haji Zainal Abidin mengucapkan terimakasih kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto atas berkenannya menjadi tuan rumah sidang ke-14 Malindo HLC tahun 2018.
Selanjutnya Panglima ATM mengatakan bahwa pertemuan pada sidang ke-14 Malindo HLC tahun 2018 berlandaskan pada satu tujuan yaitu untuk memperkokoh kerjasama bidang pertahanan antara kedua negara Malaysia-Indonesia.
YGhb Jeneral Tan Sri Dato’ Seri Panglima Haji Zulkifli bin Haji Zainal Abidin berharap dalam sidang ke-14 Malindo HLC dapat bersama-sama memberikan komitmen dan semangat yang tinggi serta tekad guna mencapai kesepakatan kerjasama antar kedua negara. “Dengan kesepakatan bersama akan dapat meningkatkan keamanan disepanjang perbatasan antara kedua negara”, ucapnya.
Komentar