JAILOLO – Kinerja Wakil Bupati (Wabup) Ahmad Zakir Mando kembali disorot oleh publik Halmahera Barat (Halbar).
Sorotan kinerja Wabup Halbar ini bukan datang dari daerah lain, namun sorotan terhadap Wabup datang dari kampung asal Wabup Zakir yakni Susupu Kecamatan Sahu.
Ketua Aliansi Pemuda Susupu (APS) Abubakar Abiad kepada wartawan Jumat (3/5/19) menyatakan, sesuai amanat Undang-undang (UU), jabatan Wabup sebagai pengawasan terhadap penyelenggara pemerintahan dan pembangunan daerah, sehingga dapat memaksimalkan fungsi pengawasan, olehnya itu, Zakir harusnya lebih aktif dan peduli dalam menjalankan tugas pengawasan dan pengendalian program yang dibuat oleh pemerintah daerah pada setiap dinas yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.
“Dengan begitu, maka asas pemerintahan yang transparan, responsibilty, akuntabel benar-benar berjalan sebagaimana yang diharapkan,”ungkap Abubakar.
Kalau diberikan amanah sebagai Wakil Bupati, kata Abubakar, namun tidak bekerja, lebih baik ruangan kantor wakil Bupati dan Rumah Dinas (Rumdis) jabatan wakil Bupati disegel dan lampu penerangan dipadamkan saja, karena hanya menguras anggaran negara. Ini Adalah contoh pejabat negara yang tidak memberi keteladanan kepada publik.
“Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, masyarakat hanya melihat kerja Bupati yang terlihat lebih serius membangun daerah. Sementara wakil bupati lebih senang menyibukan diri dengan kepentingannya sendiri. lebih memilih bersenang-senang dengan menggunakan fasilitas dan anggaran yang diberikan oleh Negara.” cetus Alumnus Jogja itu.
Abubakar mengatakan, tunjangan operasional Wabup sangat fantastik itu, tetapi kerja Wabup tampak hanya mengeluh dan memperalat konflik antara dirinya (Wabup, red) dan Bupati. Padahal konflik antara Wabup dan Bupati, bukan konflik pemerintahan, tapi konflik Zakir Mando dan Danny Missy, sehingga Zakir harus dewasa menempatkan dirinya sebagai pejabat publik yang sudah diberikan kewenagan sesuai UU.
Konflik yang terjadi antara Wabup dan Bupati, menurut Abubakar, sengaja dimainkan oleh Wabup, sehingga publik menilai dan menaru amarah kepada Bupati Danny Misay.
“Kami sebagai bagian dari orang Susupu tentu merasa malu dengan “kalakuang” pemimpin seperti ini, beliau harus banyak beristighfar,”kata Abubakar.
Tugas Wabup Halbar itu diatur oleh UU, sehingga tidak perlu menunggu harus difungsikan. Olehnya itu, kedepan Aliansi Pemuda Susupu akan menjadi garda terdepan untuk menyuarakan kepada publik Halmahera Barat, supaya jangan salah memilih pemimpin lagi.
“Kami orang susupu bangga dengan Imran Lolori sebagai sesepuh, karena Imran sebagai sesepuh kami walau hanya camat dengan kewenangan yang terbatas, selama dua tahun, mampu membuat banyak hal nyata dari lapangan bola, jembatan dan akses jalan pariwisata, tetapi Zakir sebagai Wabup tak satupun program bombastik yang dilakukan untuk masyarakat di Kecamatan Sahu khususnya di Susupu. Sahu saja sebagai tanah kelahiran tidak diperhatikan, apalagi Kecamatan Jailolo, Ibu dan Loloda, itu pasti tidak ada dalam pikiran Zakir Mando,” tegasnya.
(Dy)
Komentar