Mengoptimalkan Pemanfaatan Teknologi Dimasa Pandemi
Oleh Achmad Shiva’ul Haq Asjach
Seperti yang kita semua tahu, bahwa hari ini dunia tengah dilanda pandemi. Banyak kegiatan-kegiatan yang mulanya dilakukan secara tatap muka beralih menjadi kegiatan tak tatap muka, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi tentunya.
Maraknya perkembangan teknologi di era ini sangat berpengaruh dalam konteks pendidikan. Terlebih melihat situasi kondisi dunia yang seperti sekarang ini. Sebagai contoh –pemanfaatannya– adalah semakin banyaknya aplikasi-aplikasi dalam pembelajaran yang dimanfaatkan di dalam bidang pendidikan dimasa pandemi seperti sekarang ini.
Dalam konteks berdakwah pun demikian, kini banyak kita jumpai para pendakwah melakukan dakwahnya melalui media sosial. Seperti menggunakan Instagram misalnya, atau menggunakan facebook, atau twitter, atau youtube, atau tak jarang bisa kita jumpai di situs website.
Atau dalam konteks perdagangan, kini pun sudah mulai banyak yang memanfaatkan media online sebagai sarana jual beli.
Tentunya, hal ini merupakan sebuah keuntungan dari canggihnya teknologi yang dapat meringankan pekerjaan, karena beroperasi secara cepat, praktis, efektif, efisien, dan dengan mudah kita dapat mentransfer data, dll.
Sebab dengan pemanfaatan teknologi, kita bisa berhubungan secara online dengan orang yang berjarak sangat jauh maupun yang dekat, bisa dilakukan dengan mudah, cepat, dan dinamis dalam berkomunikasi dan memudahkan untuk mendapatkan suatu informasi juga wawasan keilmuan lainnya.
Namun yang menarik disini, ternyata masih ada beberapa diantara kita/orang yang ada disekelilimg kita yang tidak mengerti ataupun tidak dapat menggunakan teknologi sebagai sarana pembelajaran baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman literasi digital yang harus kita salurkan kepada mereka yang tidak mengerti.
Nah, berbicara mengenai literasi digital, dalam tulisan kali ini penulis akan memaparkan sedikit mengenani hal tersebut. Jadi, literasi secara umum merupakan kemampuan individu dalam mengolah dan memahami informasi saat membaca maupun menulis. Menurut Paul Gilster, literasi dapat kita artikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang dapat diakses melalui piranti komputer.
Jika kita lihat sekarang ini masih marak virus covid-19. Maka pembelajaran, dakwah, maupun bertransaksi secara online, dinilai sangat penting untuk dilakukan.
Oleh karena itu, mari bersama-sama memahami literasi di era digital untuk kemajuan di bidang akademik, maupun non akademik, mari kita optimalkan pemanfaatan teknologi untuk menjaga keharmonisan di dalam berbangsa maupun bernegara, stop menyebarkan hoax, stop menyebarkan ujaran kebencian.
Jika kita adalah seorang guru, maka mari kita optimalkan perkembangan teknologi sebagai sarana pendidikan yang mencerdaskan. Karena penulis rasa, kita semua mengetahuinya bahwa pendidikan merupakan pilar utama dalam mencerdaskan suatu bangsa.
Dan apabila kita adalah seorang pendakwah, maka mari kita optimalkan perkembangan teknologi sebagai sarana dakwah yang mencerahkan, yang menyejukkan hati, dan tidak menyebarkan ujaran kebencian.
Dalam kondisi pandemi yang seperti sekarang ini, kita semua tahu bahwa kita membutuhkan teknologi. Dan kita juga harus mengingat bahwa teknologi hari ini juga sudah sangat berkembang dan juga semua dapat diakses dengan sekali klik. Maka semoga kita dapat mengoptimalkan perkembangan teknologi dengan sebaik mungkin.
Akhirnya, semoga kita semua selalu berada di Jalan yang semoga Jalan-Nya. Aamiin.
Wallahu alam bisshowab.
Semoga bermanfaat.
Komentar