LABUHA – Jembatan penghubung antar desa di Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, yang menjadi satu-satunya akses transportasi, ambruk senin (27/9) lalu akibat tingginya curah hujan yang deras disertai banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan, Abukarim Latara, kepada wartawan baru baru ini mengatakan tim BPBD Halsel sudah terjun ke lapangan untuk mengecek ambruknya jembatan di Pulau Makian antara desa Gorup dan desa Walo itu.
“Kami sudah terjunkan tim BPBD dan telah melakukan pengecekan di desa Gorup dan Wallo,” ujar Abukarim.
Belum begitu lama pemkab Halmahera Selatan melalui Kepala bidang Bina Marga dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU – PR) Kabupaten Halmahera Selatan bergerak cepat untuk membangun kembali jembatan penghubung antara desa Gorup dan desa Walo tersebut.
Dari pantauan, proses pra pekerjaan sudah mulai dilakukan oleh pihak ketiga karena jembatan tersebut merupakan satu satunya akses yang menghubungkan antara desa di kecamatan Pulau Makian.
Kepala bidang Bina Marga dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Halmahera Selatan Walid Syukur kepada wartawan pada rabu (13/10) diruang kerjanya mengatakan, ambruknya jembatan penghubung antara desa di Walo ke desa Gorup di kecamatan Pulau Makian itu sementara dilakukan penanganan secara khusus.
Bahkan menurut Walid, gambar jembatan sudah selesai tinggal hitungan angka pasti besaran atas pekerjaan jembatan tersebut karena sementara masih dihitung.
“Rabu tadi sudah dilakukan pekerjaan persiapan dan mobilisasi alat ke Pulau Makian, untuk anggarannya di ploting pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022. Karena jembatan ini wajib ditangani khusus maka wajib dilakukan sekarang,” kata Walid
Terkait besaran anggaran, Walid bilang untuk pembangunan Jembatan ditaksir kurang lebih Rp10 Miliar, namun angka pastinya sementara masih dihitung,” tutup ketua Harian Ikatan Keluarga Besar (IKB) Makayoa Halmahera Selatan ini. (red)
Editor : Yadi
Komentar